Sebab-sebab Kehinaan Umat

_Kehinaan merupakan hal yang buruk. Hal tersebut merupakan ciri jeleknya suatu kondisi. Nabi saw menginformasikan umat ini akan hina disebabkan tingkah polah mereka sendiri. Dekadensi akhlaq dan moral terlebih dalam perkara mu'amalah yang semerawut akan menyebabkan kehinaan pada tubuh umat Islam sendiri. Lalu bagaimana mengembalikan kemuliaan umat dari kehinaan itu?_…

Kondisi umat yang kian memburuk menunjukkan hilangnya ruh-ruh Islam yang semestinya diwujudkan. Keadaan umat ini tidak akan menjadi membaik, kecuali dengan kembali menuju ajaran Islam itu sendiri; semuanya bermula dengan membenahi aqidah, ibadah dan mu'amalah dengan benar sesuai tuntunan al-Quran dan Sunnah. 

Solusi ini bukanlah ijtihad dari ulama yang berijtihad, bukan pula hasil pemikiran dari seorang ahli fikir, namun solusi ini merupakan ketetapan Allah swt yang disampaikan melalui Rasulullah saw.

Rasulullah saw pernah bersabda, 

 إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلاًّ لاَ يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ (د 3462, الصحيحة 11) 

_Jika kalian sudah mempraktikkah jual-beli ‘inah (semacam riba terselubung), sibuk dengan ternak, ladang (pekerjaan) dan meninggalkan jihad (fi sabilillah), maka Allah pasti akan menimpakan kehinaan kepada kalian. Allah tidak akan menghilangkan kehinaan itu, sehingga kalian kembali kepada ajaran agama kalian (Islam)_ (Sunan Abi Dawud no. 3462).

Sangatlah jelas, penyebab kehinaan umat adalah dari praktik mu'amalah yang sudah tidak sesuai dengan aturan Islam. Umat Islam masih banyak yang belum faham bagaimana bermu'amalah yang benar. Merebaknya transaksi riba di setiap lini masyarakat menunjukkan isyarat yang jelas kehinaan umat Islam sendiri. Sungguh miris. 

Sudah saatnya umat Islam kembali mengkaji bagaimana bermu'alah dengan benar, mempelajari fiqh mu'amalah dalam Islam agar setiap transaksi yang dilakukan bernilai pahala dan manjadi keberkahan serta dengan sendirinya akan manjadikan umat Islam kembali mulia sebagaimana mestinya. 

Semoga kita mampu mempraktikan nilai-nilai mu'amalah dalam Islam sebagaimana mestinya. Aamiin

Wal-'Llahul-Musta'an

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perumpamaan Dunia dan Akhirat seperti Air Laut dan Jari

Al-Muqarrabun (Sabiqun bil-khairat)

Kisah Wanita Yang Terkena Penyakit Ayan (Epilepsi)