Mendidikkan Akhlaq Shalat Dalam Keluarga

_Setiap kepala keluarga diwajibkan oleh Allah swt memerintahkan keluargnya untuk shalat. Keluarga yang sudah menjadi ahli shalat akan menjadikan seluruh anggotanya menjadi pribadi-pribadi yang bertaqwa_

Berikut ayat yang menegaskan perintah Allah swt kepada kepala keluarga untuk memerintahkan shalat. 

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ 

_Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa_ (QS. Thaha [20] : 132).

Dalam hadits lebih dipertegas kewajiban menyuruh shalat kepada anak-anak di usia mereka mencapai tujuh tahun. 

( مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ )

_Perintahkan anak-anak kalian untuk menunaikan shalat saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka saat mereka berusia sepuluh tahun, pisahkan tempat tidur di antara mereka."_ (Sunan Abi Dawud no. 495)

Menjadikan keluarga ahli shalat merupakan benteng sekaligus pencegah dari api neraka. 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

_“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”_ (QS. at-Tahrim [66] : 6).

Rasulullah saw mengancam para kepala keluarga agar tidak menjadi dayyuts; yaitu para suami yang tidak memiliki kepedulian atau kecemburuan terhadap pelanggaran syariat yang terjadi dalam keluarganya. 

ثَلاَثَةٌ قَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِمُ الْجَنَّةَ مُدْمِنُ الْخَمْرِ وَالْعَاقُّ وَالْدَّيُّوثُ الَّذِى يُقِرُّ فِى أَهْلِهِ الْخُبْثَ

_“Ada tiga orang yang Allah haramkan masuk surga yaitu: pecandu khamar, orang yang durhaka pada orang tua, dan *Dayyuts*; *orang yang tidak memiliki sifat cemburu yang menyetujui perkara keji pada keluarganya.”*_ (Musnad Ahmad 2: 69).

Dengan menjadikan keluarga ahli shalat otomatis menjadikan mereka akan lebih mencintai Allah swt dan Rasul-Nya melebihi kecintaan kepada selain keduanya. 

الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

_Seseorang akan bersama dengan orang yang ia cintai_ (Sunan at-Tirmidzi no. 2385).

أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا

_Lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari yang lainnya_ (Disepakati Keshahihannya).

Semoga Allah swt menjadikan kita para kepala keluarga yang mampu menjadikan keluarga kita ahli shalat sehingga kita semua layak dibersamakan kelak di surga-Nya. Aamiin

Wal-'Llahul-Musta'an

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perumpamaan Dunia dan Akhirat seperti Air Laut dan Jari

Al-Muqarrabun (Sabiqun bil-khairat)

Kisah Wanita Yang Terkena Penyakit Ayan (Epilepsi)