Konsep Agama Islam

Agama Islam berdasarkan hadits Jibril 'alaihis-salam terdiri dari iman, islam, ihsan dan kiamat. Dengan demikian keberagamaan Islam seseorang dapat dilihat dari sejauhmana pengamalan terhadap tiga inti ajaran tersebut yang bermuara pada aqidah (iman), ibadah (islam) dan mu'amalahnya (ihsan). Tigal hal ini disebut para ulama sebagai konsep agama Islam. Setiap muslim, apapun profesinya wajib mempelajari tiga inti ajaran Islam tersebut dengan benar. 

Pada suatu hari, Jibril ‘alaihis-salam mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan berambut hitam dan berpakaian putih, tidak tampak pada beliau bekas melakukan perjalanan jauh dan tidak ada sahabat pun yang mengenal malaikat Jibril dalam bentuk manusia seperti ini. Kemudian dia mendekati Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sambil menyandarkan lututnya pada lutut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sedangkan kedua tangannya berada pada paha Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian Jibril ‘alaihis salam memanggil ‘Ya Muhammad’ -sebagaimana orang-orang Arab badui memanggil beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan menanyakan beberapa perkara. Di antaranya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanyakan apa itu iman, islam dan ihsan. Ketiga perkara ini adalah inti ajaran dari agama Islam (Shahih Muslim no. 102).

Berdasarkan hadits tersebut para ulama menjelaskan bahwa agama Islam terdiri dari iman, islam dan ihsan. Iman orientasinya aqidah atau keyakinan. Islam orientasinya ibadah atau pengamalan. Ihsan orientasinya manajemen diri/akhlaq yang bermuara pada mu'amalah.

Dengan demikian menjadi sebuah keniscayaan bahwa setiap muslim, apapun profesinya wajib mempelajari tiga inti ajaran Islam tersebut. Mempelajari aqidah untuk mengetahui hal-hal apa saja yang mesti diyakini dan tidak boleh diyakini. Mempelajari ibadah (fiqh) untuk mengetahui tata cara (kaifiyat) beribadah. Mempelajari mu'amalah untuk mengetahui bagaimana pengamalan syari'at Islam yang sempurna dalam wujud nyata di kehidupan sehari-hari. 

Semuanya mesti dipelajari, diamalkan serta direalisasikan dalam hidup untuk menyongsong hari kiamat. Dikaitkannya iman, islam, ihsan dan kiamat menjadi isyarat bahwa dengan mengamalkan ajaran agama Islam seseorang akan siap menghadapi hari akhir yang tiada ujung. 

Semoga Allah swt memudahkan kita untuk merealisasikannya. Aamiin

Wal-'Llahul-Musta'an

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perumpamaan Dunia dan Akhirat seperti Air Laut dan Jari

Al-Muqarrabun (Sabiqun bil-khairat)

Kisah Wanita Yang Terkena Penyakit Ayan (Epilepsi)