Alam Kubur Itu Benar Adanya

Alam kubur benar adanya. Alam ini merupakan awal perjalanan menuju akhirat. Alam ini disebut barzakh karena memang memisahkan manusia antara dunia dan akhirat. Di alam kubur ini manusia terbagi ke dalam dua keadaan;  ada yang mendapatkan nikmat kubur, ada juga yang mendapatkan adzab kubur. Kita termasuk yang mana?

Dari 'Utsman Ibn Affan ra, bahwa Rasulullah saw bersabda,

إنَّ القبرَ أوَّلُ مَنزلٍ من مَنازلِ الآخرةِ ، فإن نجا منهُ فما بعدَهُ أيسرُ منهُ ، وإن لم ينجُ منهُ فما بعدَهُ أشدُّ منهُ

_“Alam kubur adalah awal perjalanan menuju akhirat, siapa yang berhasil di alam kubur, maka setelahnya lebih mudah. Siapa yang tidak berhasil, maka setelahnya lebih berat”_ (Sunan at-Tirmidzi no.2308, ia berkata: “hasan gharib”, dihasankan oleh al-Hafizh Ibn Hajar dalam Futuhat Rabbaniyyah, 4/192).

Mempelajari apa-apa yang terjadi di alam kubur banyak memberikan faedah. Seseorang yang mengetahui bahwa di alam kubur ada nikmat kubur tentu akan berusaha sebisa mungkin selama ia masih hidup agar menjadi orang yang layak mendapatkan nikmat kubur kelak. Seseorang yang mengetahui bahwa di alam kubur ada adzab kubur juga akan berusaha sebisa mungkin agar ia terhindar darinya kelak.

Nikmat dan adzab kubur adalah perkara ghaib yang tidak terindera oleh manusia. Manusia yang merasakannya pun tentu tidak dapat mengabarkan kepada yang masih hidup akan kebenarannya. Maka satu-satunya sumber keyakinan kita akan adanya adzab dan nikmat kubur adalah dalil al-Qur’an dan Sunnah. Dan banyak sekali dalil dari Qur’an dan Sunnah serta ijma’ para ulama yang menetapkan adanya alam kubur. 

Allah swt berfirman,

وَحَاقَ بِآَلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ (45) النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آَلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ (46)

_“Dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang , dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras“.”_ (QS. al-Mu`min: 45-46)…

Mari kita perhatikan penjelasan para pakar tafsir mengenai potongan ayat ini:

النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا

_“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang.”_

Al-Qurtubhi –rahimahullah- mengatakan,

_“Sebagian ulama berdalil dengan ayat ini tentang adanya adzab kubur"_

_Pendapat inilah yang dipilih oleh Mujahid, ‘Ikrimah, Maqotil, Muhammad bin Ka’ab. Mereka semua mengatakan bahwa ayat ini menunjukkan adanya siksa kubur di dunia.”_(al-Jami’ Li-`Ahkamil-Qur`an, 15/319).

As-Syaukani –rahimahullah- mengatakan,

“Yang dimaksud dengan potongan dalam ayat tersebut adalah siksaan di alam barzakh (alam kubur). ”_(Fathul-Qa
dir, 4/705).

Oleh karenanya Rasulullah saw mengajarkan kita do'a berlindung dari adzab kubur dalam shalat tepatnya ketika tasyahud akhir. 

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda,

إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُّدِ الآخِرِ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

_“Jika salah seorang di antara kalian selesai tasyahud akhir (sebelum salam), mintalah perlindungan pada Allah dari empat hal: [1] siksa neraka jahannam, [2] *siksa kubur*, [3] penyimpangan ketika hidup dan mati, [4] kejelekan Al Masih Ad Dajjal.”_ (Shahih Muslim). 

Do’a yang diajarkan oleh Nabi saw adalah,

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَشَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

_“Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzabil_qabri, wa ‘adzabin-nar, wa fitnatil-mahya wal-mamat, wa syarri fitnatil-masihid-dajjal"_

_[Ya Allah, aku meminta perlindungan kepada-Mu dari *siksa kubur*, siksa neraka, penyimpangan ketika hidup dan mati, dan kejelekan Al Masih Ad Dajjal].”_ (Shahih Muslim).

Semoga Allah swt melindungi kita dari adzab kubur dan menganugerahkan kita nikmat kubur. Aamiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perumpamaan Dunia dan Akhirat seperti Air Laut dan Jari

Al-Muqarrabun (Sabiqun bil-khairat)

Kisah Wanita Yang Terkena Penyakit Ayan (Epilepsi)