Sunnah Menghadapkan Wajah Ke Arah Khatib
Salah satu adab sekaligus sunnah yang masih diabaikan sebagian jama'ah atau penuntut ilmu ketika mendengarkan khutbah/ceramah adalah menghadapkan wajah ke arah khatib/pemateri secara antusias. Hal ini merupakan adab yang harus diperhatikan agar perhatian kita betul-betul fokus dan seksama dalam menyimak ilmu yang disampaikan, bukan malah melamun, mengkhayal apalagi mengantuk sampai tertidur.
Sebagian shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata,
كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا صعد المنبر ، أقبلنا بوجوهنا إليه.
_“Dahulu ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam naik mimbar, kami selalu menghadapkan wajah kami ke arah beliau”_ (Sunan at-Tirmidzi no. 509; as-Silsilah as-Shahihah no. 2080).
Syaikh Albani rahimahullah menjelaskan bahwa sunnah ini banyak ditinggalkan terutama di zaman ini. Beliau rahimahullah berkata,
_“Menghadapkan (wajah) ke arah khatib merupakan di antara sunnah yang ditinggalkan”_ (as-Silsilah as-Shahihah, 5: 110).
Syaikh ‘Abdurrahman al-Mubarakfuri rahimahullah menjelaskan hadits di atas dengan mengutip perkataan Ibnul-Malik,
_“Yaitu, kami para shahabat mengarahkan wajah kami. Dan termasuk sunnah adalah para jama'ah menghadapkan wajah ke arah khatib”_ (Tuhfatull-Ahwadzi, 3: 23).
Di riwayat mengenai ‘Abdullah Ibn ‘Umar ra,
_“Bahwasanya Ibn Umar fokus bertasbih pada hari Jum'at sampai Imam keluar. Apabila imam sudah keluar dan duduk, ia menghadap ke arah imam”_ (Shahih al-Bukhari dalam Kitab Jumu'ah, 1: 221).
Al-Hafizh Ibn Hajar al-Asqalani rahimahullah menjelaskan bahwa dengan menghadap ke arah imam akan membuat lebih fokus mendengarkan khutbah dan ini adalah bentuk adab yang baik. Beliau rahimahullah menjelaskan,
_“Diantara hikmah menghadapkan wajah ke arah imam adalah fokus bersiap-siap mendengarkan ucapan imam dan menunjukkan adab mendengar ucapan. Apabila ia menghadapkan wajah ke arah imam, maka jasad dan hatinya akan fokus dan menghadirkan benak. Hal ini lebih membuat fokus untuk memahami nasihat”_ (Fathul-Bari, 2: 402).
Semoga Allah swt senantiasa memberikan kita kemampuan agar senantiasa menyimak setiap khutbah, ceramah atau kajian dengan antusias menghadapkan wajah ke arah pembicara. Aamiin
Wal-'Llahul-Musta'an
Komentar
Posting Komentar