Ibrah Tragedi Kanjuruhan

_Gila bola membawa malapetaka. Yang patut disesalkan atau ditangisi bukan hanya korban yang banyak. Tetapi pelajaran yang bisa dipetik tentang bagaimana seharusnya seorang muslim menyikapi sepak bola. Jangan sampai hiburan atau olah raga ini menyababkan kita terjangkiti sifat fanatisme buta yang berlebihan atau 'Ashabiyyah (Ta'ashub)_

Karena hukum sepak bola yang mubah bisa Jadi haram. Nonton bola, cinta idola & fans klub sepak bola adalah interaksi yang menyebabkan manusia jadi lalai, cinta dunia dan 'Muwala' kepada paham 'Ashabiyah/Ta'ashub.

Jangan salah persepsi, konten narasi ini bukan berarti secara pribadi benci olahraga atau haramkan sepak bola.

'Bedakan' asumsi sepak bola yang dimana kita sendiri bermain di dalamnya dengan niat olahraga dengan menyaksikan langsung sepak bola ke stadion (Gila Bola). 

Atau bedakan definisi aktifitas antara orang yang bermain dengan orang yang nonton permainan (Player & Supporter).

Ini khusus alasan yang kedua. Dimana Allah swt menghendaki hamba-hamba-Nya untuk selalu memanfa'atkan waktu & tidak larut kepada kebiasaan menghabiskan waktu menikmati sebuah permainan sehingga lalai dan melupakan akhirat. 

Tidak ada yang menyangkal bagamana madlaratnya' akibat menyaksikan langsung sepak bola. Mengelu-elukan manusia, benci serta euforia karena kekalahan & kemenangan bahkan memicu keributan dan perkelahian oleh suporter ke suporternya. Persis seperti kejadian kemarin di atadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur,. Qadarullah.

Jelas ini buah 'Fanatisme bola.' Manusia dan sepakbola bisa saling mempengaruhi dan berpotensi'Chaos'. 

Menurut 'Syeikh Rawas Qal’ah Ji' dalam Kitabnya 'Qira`atus-Siyasah Lis-Sirah Nabawiyah' mereka telah kehilangan Ikatan antara Individu-individunya, yang ada hanyalah ikatan kesukuan (Rabithah Qawmiyah) yang tegak di atas asas ‘Ashabiyah (Fanatisme) Jahiliyah.

Lebih dalam harusnya peringatan Rasululllah saw di dengar bagaimana madlarat'nya sikap 'Ashabiyyah' pada 'Ghalibnya' menggambarkan sikap 'cinta kesukuan adalah sebuah kehinaan.

ألا كلُّ شيءٍ من أمر الجاهليَّة تحت قدميَّ موضوع  
[ رواه مسلم ]

_“Segala sesuatu yang masih bersifat 'Jahiliyah' aku letakkan di bawah telapak kakiku”._ (Shahih Muslim).

Masih ingatkah Daulah Islamiyah 
yang mengancam acara 'World Cup' 2018 di Rusia?. Dimana 'Daulah' saat itu menebarkan ketakutan kepada otoritas, penyelanggara,
kesebelasan peserta, penonton stadion dan penikmat sepakbola sejagat.

Semua serangan media daulah tersebut mengandung makna bahwa ajang bola tersebut bukan hanya sebatas kompetisi olahraga tetapi sudah jadi sebuah acara "kekufuran" dalam mengokohkan paham "Nasionalisme." 

Lebih dari itu misi pertandingan olahraga hari ini bukan sekedar adu gengsi, prestasi atau bisnis, tetapi terselip 'Filosofi Olimpisme' yakni ajaran 'Atheis' Yunani. Yang mana pagelarannya jadi agenda politik dan kampanye penghilangan perbedaan derajat, kultur dan sosial manusia seperti:

- Perbedaan Agama
- Perbedaan Budaya
- Perbedaan Ras Bangsa

Dimana prinsip tersebut dalam konteks perbedaan agama berseberangan dengan Syari'at al-Wala` dan Bara' serta hukum ukhuwwah' antara muslim & kafir.

Begitu pula 'jargon' yang dipopulerkannya seperti; membela nama baik suku atau daerah. Lebih buruk bila pemain bola diutus oleh penguasa (Thaghut) untuk membela Negara dengan memegang prinsip 'Jahiliyyahnya':  jadi pahlawan bngsa, bela sampai titik darah penghabisan, mengharumkan nama bangsa dan sejenisnya.

Semoga kita bisa mendapat 'I'tibar' atau 
pelajaran berharga dari sikap daulah' yang 
menentang turnamen 'Ashabiyyah' tersebut. Dan kepada para 'Penggila Bola' atau 'Pecandu Bola semoga bisa menjauhi segala macam 'Fitnah' yang ditimbulkannya.

Kita bisa muraja'ah juga dengan Hadist Mashur Riwayat Imam Abu Dawud:

_"Tidaklah termasuk glongan kami siapa saja  yang menyeru kepada Ashabiyyah (Fanatisme Kelompok). Dan tidaklah termasuk golongan kami siapa yang berperang atas dasar Ashabiyyah (Fanatisme Kelompok). Dan tidaklah termasuk golongan kami siapa yang terbunuh atas nama Ashabiyyah (Fanatisme Kelompok)."

Wal-'iyadzu bil-'Llah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perumpamaan Dunia dan Akhirat seperti Air Laut dan Jari

Al-Muqarrabun (Sabiqun bil-khairat)

Kisah Wanita Yang Terkena Penyakit Ayan (Epilepsi)